“Plakkk!!” sebuah sapaan hangat
dari tangan mungil wanita itu cukup membuat pipimu merona. Dia sempat memakimu
lalu secepat kilat meninggalkanmu terdiam di sana, sendiri. Sempat kau lihat
bayanganmu di kaca air matanya, namun tak pernah kau indahkan itu. Setidaknya
itu yang aku lihat dari matamu. Dari sekian banyak hal serupa olehmu.
~ Pick
apart pieces of your heart
Let
me peer inside
Let
me in, where only your thoughts have been
Lalu kali ini kulihat kau
termenung. Diam. Menatap kosong segelas es kopi yang sedari sejam lalu kau
pesan, yang sepertinya enggan kau minum. Lalu kau mulai menerawang jauh ke
dalam gelapnya minumanmu. Mencoba menengok masa lalumu. Mencoba mengingat setiap luka yang ada. Membuatnya hidup kembali, luka-luka itu. Dan aku melihatmu
bibirmu bergumam lirih, “Sudahlah” kemudian kamu tersenyum satir.
~ Your
heart’s a mess,
You
won’t admit to it
You
don’t get burned, ‘cause nothing gets through
It
makes it easier, easier on you
But
that much more difficult for me
To
make you see..
Aku mulai menghampirimu, mencoba untuk menawarkan kopi yang baru. Seperti biasa, aku menyapamu dengan tawa, canda, seolah tak terjadi apa-apa sebelumnya. Namun kali ini, tak seperti biasanya, kau bahkan tak memalingkan wajahmu, kau hanya memintaku duduk di sana. Menemanimu untuk diam. Maka itulah yang kulakukan sekarang, diam.
~You
have lost too much love
To
fear, doubt, and disturst
You
just threw away the key to your heart
But I'm desperate to connect
Aku tahu semua lukamu, maka aku
tak berhak menghakimimu. Pernah satu kali kubilang, “Kamu hanya akan menyiksa
dirimu sendiri,” tanpa pernah mengerti luka-lukamu. Kini aku tahu, luka itu
yang membuatmu tetap hidup. Lalu aku berbisik, lirih, yang mungkin tak kau
dengar di tengah imagi lamunanmu, “Suatu saat, akan ada tangan ajaib yang
sanggup menyembuhkan luka-lukamu. Suatu saat.” Dan aku ikut terlarut dalam
hitamnya kopi di gelasmu. “Tak apa walaupun itu bukan aku,” bisikan yang terlalu
lirih untuk dapat kau dengar, bisikan yang tak pernah keluar dari hatiku. Namun setidaknya aku pernah menamparmu kala itu dan membunuhmu dalam otakku. Sebuah barter yang sungguh tidak merugikan bagiku. Karena aku bisa lebih memahamimu.
~ Love
ain’t fair
So there you are, my love
- inspired by Gotye - Heart's a Mess
Adios! ^^
“Suatu saat, akan ada tangan ajaib yang sanggup menyembuhkan luka-lukamu. Suatu saat.”
nice quotes, mbaknya. :')
tengkyu tantee.... *smooch* :p
aku tunggu fiksi barumu tan. :D