Heart's a Mess


posted by Ratri Anggardani Prayitno on ,

2 comments

“Plakkk!!” sebuah sapaan hangat dari tangan mungil wanita itu cukup membuat pipimu merona. Dia sempat memakimu lalu secepat kilat meninggalkanmu terdiam di sana, sendiri. Sempat kau lihat bayanganmu di kaca air matanya, namun tak pernah kau indahkan itu. Setidaknya itu yang aku lihat dari matamu. Dari sekian banyak hal serupa olehmu.

~ Pick apart pieces of your heart
Let me peer inside
Let me in, where only your thoughts have been

Lalu kali ini kulihat kau termenung. Diam. Menatap kosong segelas es kopi yang sedari sejam lalu kau pesan, yang sepertinya enggan kau minum. Lalu kau mulai menerawang jauh ke dalam gelapnya minumanmu. Mencoba menengok masa lalumu. Mencoba mengingat setiap luka yang ada. Membuatnya hidup kembali, luka-luka itu. Dan aku melihatmu bibirmu bergumam lirih, “Sudahlah” kemudian kamu tersenyum satir.

~ Your heart’s a mess,
You won’t admit to it
You don’t get burned, ‘cause nothing gets through
It makes it easier, easier on you
But that much more difficult for me
To make you see..

Aku mulai menghampirimu, mencoba untuk menawarkan kopi yang baru. Seperti biasa, aku menyapamu dengan tawa, canda, seolah tak terjadi apa-apa sebelumnya. Namun kali ini, tak seperti biasanya, kau bahkan tak memalingkan wajahmu, kau hanya memintaku duduk di sana. Menemanimu untuk diam. Maka itulah yang kulakukan sekarang, diam.

 ~You have lost too much love
To fear, doubt, and disturst
You just threw away the key to your heart
But I'm desperate to connect

Aku tahu semua lukamu, maka aku tak berhak menghakimimu. Pernah satu kali kubilang, “Kamu hanya akan menyiksa dirimu sendiri,” tanpa pernah mengerti luka-lukamu. Kini aku tahu, luka itu yang membuatmu tetap hidup. Lalu aku berbisik, lirih, yang mungkin tak kau dengar di tengah imagi lamunanmu, “Suatu saat, akan ada tangan ajaib yang sanggup menyembuhkan luka-lukamu. Suatu saat.” Dan aku ikut terlarut dalam hitamnya kopi di gelasmu. “Tak apa walaupun itu bukan aku,” bisikan yang terlalu lirih untuk dapat kau dengar, bisikan yang tak pernah keluar dari hatiku. Namun setidaknya aku pernah menamparmu kala itu dan membunuhmu dalam otakku. Sebuah barter yang sungguh tidak merugikan bagiku. Karena aku bisa lebih memahamimu.

Love ain’t fair
So there you are, my love

- inspired by Gotye - Heart's a Mess

Adios! ^^

2 comments

Leave a Reply