Teruntuk: Kamu (2)


posted by Ratri Anggardani Prayitno on ,

No comments

Belum tuntas ku bongkar kotak masa lalu itu, saat kamu kembali menyapa hidupku. Aku tersenyum. Tapi bahkan aku tidak tahu senyum apa itu?
Bahagiakah aku, kau menemukanku lagi? Atau berpura-purakah aku, menyangkal tangis berharap tak kan pernah lagi menemukanmu?

Have you ever seen your face,
in a mirror there's a smile  

Tunggu. Bukan. Bukan keduanya.
Bahagiakah aku atas kemenanganku melawan masa laluku? Atau berpura-purakah aku, menyangkal ketakutanku pada kembalimu? Entahlah.

But inside you're just a mess,
you feel far from good 

Tentu kau tak juga tahu. Kau hanya melihat senyumku tanpa mengartikannya. Karena kamu adalah kamu. Kamu yang sama, batinku.

Kembali aku buka kotak itu. Satu hal yang belum sempat ku kenang. Amplop hitam dengan sebuah hiasan origami bentuk hati yang biasa aku buat, tanpa perangko di sudutnya. Amplop yang tak pernah aku kirimkan.

Teruntuk: Kamu
Hey kamu, bagaimana kabarmu? Tentu tak lebih menyedihkan dari aku kan?
Aku benci berujar tentang cinta. Hanya mengingatkanku pada memori-memori indah yang brengsek. Jadi mungkin kau tak akan menemukan lagi kata itu di surat ini.
Sebenarnya aku tak mau memberitahumu sedalam apa aku jatuh. Karena pada akhirnya kau akan menganggapku amat bodoh.
Kau tahu, tiap pagi terbangun dengan mata yang bengkak itu sungguh menyebalkan. Dan secara tiba-tiba, seluruh semesta memaksaku untuk mengingat setiap detail memori. Saat berikutnya, aku menangisi setiap kenangan manis yang ada dan mengumpat pada setiap kenangan buruk. Sampai pada suatu saat aku merasa teramat bodoh untuk melewati semua ini demi orang yang mungkin tidak akan pernah berpikir untuk menangis dan mengumpat kepada kenangan yang sama. Well, setidaknya itu yang terjadi di otakku yang penuh drama.
Lalu, sudahkah kau mengerti sebodoh apa aku? Karena untuk itulah surat ini kutulis untukmu. Karena untuk itulah, surat ini kau baca, wahai aku.
Salam manis dari masa lalu.
Tertanda: Kamu.

Are you waiting for the day when your pain will disappear?
When you know that it's not true what they say about you

Dan kali ini aku yakin arti senyumku. Aku telah berhasil bertahan hidup seiring masa laluku. Atau setidaknya aku masih mencoba bertahan dengan senyuman terpampang. Karena ini bukan perkara menang atau kalah menjalani setiap perpisahan. Ini perkara bagaimana tetap bertahan di antara setiap kenangan.

I'm okay, I really am now


-Lyrics: Lene Marlin - Disguise

Leave a Reply