Rrrrrttt. Rrrrrttt. Rrrrrttt.
Ponselku
bergetar, membuyarkan lamunanku. Sudah lama rasanya aku tak melamun, kemudian
secara tak sengaja sebuah lagu favoritku saat dulu terputar di pesawat radio.
Ku tengok ponsel, sebuah panggilan yang sebenarnya tak begitu kuharapkan. Betapa dua manusia bisa saling terhubung,
Semesta. Aku takjub. Bagaimana bisa Dia mengatur semua ini begitu saja
dengan alasan “kebetulan”.
“Halo, bisa
bicara dengan Cinta.” Sebuah suara yang amat ku kenal.
“Pret!”
Jawabku singkat yang langsung disambut suara tawa yang dulu pernah amat kusuka.
Biasanya kucubit pipinya kalau sudah begitu. Dulu.
Pembicaraan itu
tipikal basa-basi yang cukup membuatku tak peduli akan yang sebenarnya kami bicarakan.
Yang kuingat hanya kalimat yang aku lontarkan tanpa pikir panjang, “Jangan buat
gue jatuh cinta sama lo lagi. Please.”
Jeda sejenak,
dan seingatku aku mulai tidak suka pembicaraan yang mulai serius itu.
Forgetting
all the hurt inside
You’ve learned to hide
so well
***